Berbagai Teori:
A. Teori Monistik (Teori Satu Sumber)
Thomas Van Aquino
Bahwa yang menjadi sumber kejiwaan agama itu ialah berpikir. Manusia bertuhan karena manusia menggunakan kemampuan berpikirnya. Kehidupan beragama merupakan refleksi dari kehidupan berpikir manusia itu sendiri.
Fredrick Hegel
Agama adalah suatu pengetahuan yang sungguh-sungguh benar dan tempat kebenaran abadi. Berdasarkan hal itu, agama semata-mata merupakan hal-hal atau persoalan yang berhubungan dengan pikiran.
Fredrick Schleirmacher
Yang menjadi sumber keagamaan itu adalah rasa ketergantungan yang mutlak (sense of depend). Dengan adanya rasa ketergantungan ini manusia merasakan dirinya lemah. Kelemahan ini menyebabkan manusia selalu tergantung hidupnya dengan suatu kekuasaan yang berada di luar dirinya. Berdasarkan rasa ketergantungan itulah muncul konsep tentang Tuhan.
Rudolf Otto
Sumber kejiwaan agama adalah rasa kagum yang berasal dari The Wholly Other (yang sama sekali lain). Jika seseorang dipengaruhi rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggapnya lain dari yang lain, maka keadaan mental seperti itu diistilahkannya dengan numinous. Perasaan inil merupakan sumber dari kejiwaan agama pada manusia.
Sigmund Freud
Unsur kejiwaan yang menjadi sumber kejiwaan agama ialah libido sexuil (naluri seksual). Berdasarkan libido ini timbul ide ketuhanan dan upacara agama setelah melalui proses:
a. Oedipoes Complex:
Mitos Yunani kuno yang menceritakan bahwa karena perasaan cinta kepada ibunya, maka Oedipoes membunuh ayahnya. Kejadian yang demikian itu berawal dari manusia primitif. Mereka bersekongkol untuk membunuh ayah yang berasal dalam masyarakat promiscuitas. Setelah ayah mereka mati, maka timbullah rasa bersalah (sense of guilt) pada diri anak-anak itu.
b. Father Image:
Setelah mereka membunuh ayah mereka dan dihantui oleh rasa bersalah itu, timbullah rasa penyesalan. Perasaan itu menerbitkan ide untuk membuat suatu cara sebagai penebus kesalahan mereka yang telah mereka lakukan. Timbullah keinginan untuk memuja arwah ayah yang telah mereka bunuh itu, karena khawatir akan pembalasan arwah tersebut. Realisasi dari pemujaan inilah merupakan asal upacara keagamaan. Jadi agama muncul dari ilusi (khayal) manusia.
William Mac Dougall
Sumber kejiwaan agama merupakan kumpulan dari beberapa instink. Pada diri manusia terdapat 14 instink. Maka agama timbul dari dorongan instink secara terintegrasi.
B. Teori Faculty (Teori Beragam Sumber)
Perbuatan manusia yang bersifat keagamaan dipengaruhi oleh beberapa unsur, yaitu: 1. Cipta (reason): Berperanan untuk menentukan benar atau tidaknya ajaran suatu agama berdasarkan pertimbangan intelek seseorang.
2. Rasa (emotion): Menimbulkan sikap batin yang seimbang dan positif dalam menghayati kebenaran ajaran agama.
3. Karsa (will): Menimbulkan amalan-amalan atau doktrin keagamaan yang benar dan logis.
Beberapa Pemuka Teori Fakulti:
G.M. Straton
Ia mengemukakan teori "konflik". Menurutnya,yang menjadi sumber kejiwaan agama adalah adanya konflik dalam kejiwaan manusia, seperti: baik-buruk, moral-immoral, rendah diri-harga diri. Dikotomi ini termasuk menimbulkan rasa agama dalam diri manusia, ketika konflik dapat mencekam dan mempengerahui kehidupan kejiwaan, sehingga perlu pertolongan kepada suatu kekuasaan yang tertinggi (Tuhan).
W.H. Thomas
Menurutnya, (pendapat ini juga diikuti oleh Zakiyah Daradjat) yang menjadi sumber kejiwaan agama adalah empat macam keinginan dasar yang ada dalam jiwa manusia, yaitu:
a. Keinginan untuk selamat (security)
b. Keinginan untuk mendapat penghargaan (recognition)
c. Keinginan untuk ditanggapi (response)
d. Keinginan untuk tahu dan memperoleh pengalaman baru (new experience)
(H. Jalaluddin: Psikologi Agama)
0 komentar