LIVE STUDIUM GENERAL: Dr. H. Hadi Mutamam, M.Ag. dan Dr. Iskandar Z, M.Ag. Senin, 22 Februari 2010
Selamat Datang
Salah satu kelemahan tafsir klasik adalah karena ia mendasarkan diri pada otoritas teks. Meski tafsir merujuk kepada Alquran dan Sunnah, namun ketika masuk ke dalam ranah pemahaman, tafsir menjadi produk subjektifitas. Akibatnya, Alquran mengalami preduksian ketingkat yang lebih fatal. Alquran tidak lagi berpihak pada keadilan dan pembebasan, tetapi malah berpihak pada kepentingan subjektifitas sang penafsir. Oleh karena itu, pembacaan dan pemahaman ulang terhadap Alquran menjadi suatu keniscayaan. Metodologi tafsir yang dulu lebih mengedepankan otoritas teks, kini harus mengedepankan keterbukaan, agar Alquran tetap menjadi Kitab Suci yang "Shalihun likulli zaman wa makaan". Video ini memberikan alasan betapa penafsiran Alquran harus direkonstruksi.
Side Menu
Komentar
Label
Artikel
(1)
Bahasa Arab
(1)
Berita Kampus
(4)
Blog
(1)
Blogger
(1)
Blogging
(1)
Budaya
(1)
Diskusi Keislaman
(6)
dunia islam
(1)
Hadis
(1)
Idul Adha
(1)
Ilmu Informasi
(1)
link
(1)
Lokakarya
(1)
MSI
(7)
Opini
(2)
Pelatihan
(2)
Psikologi Pendidikan
(1)
Quiz
(1)
Refleksi
(1)
Sejarah Islam
(1)
Seminar
(1)
Silabus
(1)
Silabus Perkuliahan
(2)
Studium General
(2)
Tafsir
(4)
Tasawwuf
(1)
Tekno Pendidikan
(1)
Ujian Tengah Semester
(1)
Ulumul Qur'an
(4)
Workshop
(1)
ass, izin untuk mengunduh...
demi kepentingan keilmuan, dipersilahkan untuk mengunduh video ini.